22 Oktober 2014

JATUH DI LUBANG YANG SAMA, DI BAWAHNYA SUNGAI YANG SAMA

Selama saya hidup, saya sudah melihat banyak sekali orang yang pada akhirnya jatuh dan kalah. Beberapa bisa bangkit kembali, sebagian lainnya tak pernah lagi bisa menjadi orang yang sama seperti sebelumnya.

21 Oktober 2014

MENJELANG PAGI DI 21 OKTOBER

Rasanya lama sekali saya tidak memposting sebuah tulisan di blog ini. Postingan terakhir saya adalah sebuah review novel -sebuah tulisan yang saya paksakan masuk di Street Poems hanya agar blog ini tak terlalu sepi-, dan itupun merupakan tulisan lama yang saya temukan di folder lama di laptop saya.

Ya. Akhir-akhir ini saya merasa benar-benar lelah. Bukan lelah secara fisik, tapi lebih ke batin. Bahkan sempat terpikir untuk berhenti menulis apapun. Baik di Street Poems maupun di media lain. Tapi toh, pada akhirnya saya menulis juga. Saya kembali menghabiskan tengah malam saya dengan duduk di depan laptop dan menulis. Pada akhirnya saya kembali merindukan blog ini. 

5 Oktober 2014

Review: METROPOLIS

Pertama kali saya menemukan novel Metropolis ini, adalah ketika pada sebuah sore saya berjalan-jalan di sebuah toko buku terkenal tanpa tahu apa yang harus saya beli. Buku setebal 350 halaman ini tergeletak di salah satu rak dan dengan random sayapun mengambilnya. Sekejap membaca sinopsis yang ditulis di cover belakang, saya lalu menentengnya ke kasir, membayarnya dan membawanya pulang ke rumah.

Metropolis dimulai dengan suasana pemakaman seorang tokoh dunia hitam legendaris bernama Leo Saada. Di pemakaman yang dihadiri beberapa orang itu, ada tokoh Bram -seorang polisi muda cerdas-, Ferry Saada, sang pewaris kerajaan kriminal keluarga Saada sekaligus anak dari Leo yang ambisius, dan seorang wanita asing yang berada diantara pelayat.