30 Januari 2009

MATAHARI MENGHITAM DI LANGIT GAZA

peluru tak punya mata untuk melihat
mana anak-anak mana janda
peluru hanya punya dahaga
akan darah dan ambisi kemenangan
meluncur dari mulut senapan
menembus jantung-jantung suci
menghabisi nyawa bocah yang sedang asyik berlari-lari
merenggut nafas seorang ibu yang anak-anaknya
menunggu di rumah dengan perut lapar

bau mesiu dan darah
bercampur dengan pekat aroma kematian
ribuan jiwa berkubang dalam rasa takut
menanti ajal yang membayang di setiap sudut kota
bersama bising desing peluru
yang tinggal menunggu giliran
bersarang di dada mereka

dunia menatapnya
gadis cilik menangis kencang
dengan tangan berlumur darah ibunya
seorang bapak berlari kesana kemari
sambil menggendong jasad putra kecilnya
ribuan nyawa berhamburan
membumbung bersama asap tebal menuju langit

kapankah dendam ini akan padam?
kutundukkan kepala
ketika kulihat matahari menghitam
di langit gaza


2009

didedikasikan untuk palestina dan mimpi tentang perdamaian abadi