30 Agustus 2008

SEMUA BEGITU BERAT

kita ada di sini hari ini
dan aku selalu takut jika akhir mengetuk pintu
dan membawamu pergi jauh dari sini
di saat aku mulai mencintai semua ini

terkadang waktu terlalu cepat berlalu
dan banyak hal yang tak bisa kumengerti
layaknya saat ini
saat aku begitu buta akan batas antara awal dan akhir

semua ini begitu berat
jauh lebih berat dari yang kita pikirkan tiap malam

KUTULIS INI DI SUDUT DUNIA

aku mencoba menangkap sesuatu
dari sudut gelap berasap ini
gadis cantik dengan sebotol bir di tangan kanan
melirik jalang ke arahku
dan aku hanya tersenyum sambil mematikan rokok
yang asapnya memenuhi seluruh ruang pengap
membuat pikiranku terus bergolak

untuk apa semua ini?
tawa dan tangisku?
kebingungan menuntunku menuju ketersesatan
menyudutkanku di tempat yang tak pernah aku kenal

masihkah kepalsuan yang membuat dunia ini benderang?
aku terlampau mual atas semua kemunafikan
walau aku tahu aku berkubang di dalamnya
bukankah semua orang juga berkubang di dalamnya
arghhh...keparat!!!
aku tak lagi bisa befikir

gadis itu mendekat padaku
aku hanya tersenyum
ketika dia mengecup bibirku perlahan dan dalam
aku hnya bisa berfikir
bahwa aku akan menjadi bagian dari dunia
hanya jika aku pakaikan topeng kepalsuan di wajahku
seperti mereka semua
seperti topeng dunia

terus cumbulah aku, sayang
selagi dunia berhenti berputar

26 Agustus 2008

DI JALANAN DI BAWAH MALAM

di jalanan basah di bawah langit malam
aku memutuskan untuk berhenti berfikir tentang esok dan waktu
karena ternyata mereka melaju lebih cepat dari dugaanku
membawa sesuatu yang bisa membunuhku
semuanya selalu menjadi mimpi burukku di setiap malam

aku putuskan untuk membiarkan semuanya mengalir
tanpa dipaksa
tanpa ditekan
persetan masa depan
toh, akan sangat dalam luka
bila ku membangun mimpi terlalu tinggi
dan akhirnya
tak ada yang terjadi

DARI SEORANG TEMAN....

Imej kepenyairan Ron dapat di deskripsikan sebagai : GLAM STREET POET + BEER DRINKER... charming likes Chairil Anwar and dark likes Kriapur. Kumpulan puisinya dalam blog yang bernama Street Poems ini, bertutur tentang kesenangan, kemarahan, kesendirian, pengkhianatan, harapan, cinta dan mimpi yang dibalut suasana kehidupan malam perkotaan, jalanan dan...bir!!lewat karya-karyanya, Ron tidak pernah mencoba menjadi puitis kerakyatan, politik atau pembela kaum miskin. Tidak sama sekali!!Ron hanya ingin merekam suasana hati dan pikirannya serta apa yang ada di sekelilingnya. Pemabuk, bar, pelacur, jalanan kota bahkan seks...itu semua tergambar jelas dalam puisi-puisinya.

Secara umum, sedikit sekali terdapat ungkapan-ungkapan rumit di dalam puisi-puisi Ron. But, at least, karyanya tetap berbau alkohol dan asap knalpot...hahaha!maksudnya, Ron berhasil membangkitkan suasana yang dia inginkan ke dalam puisinya. Dan puisinya terasa lebih cocok dideklamasikan di depan para pengunjung bar sambil membawa teks di tangan kanan dan sebotol bir di tangan kiri.

Sya, sebagai sahabat Ron, melihat dia telah menjadi pionir perpuisian muda di Wonogiri. Dia berhasil membakar semangat penyair-penyair non-teenlit yang sudah cukup lama mati setelah dia behasil melewati masa-masa sulitnya.

Street Poems adalah kumpulan puisi Ron baik baru maupun lama. Setelah saya membaca puisinya, seakan saya berada di sudut berasap dan gelap. Seakan dari sudut inilah, inspirasi Ron selalu datang.



ditulis oleh :
L. Budi (Sahabat sekaligus bagian dari Street Poems)

20 Agustus 2008

SROWOT SENJA INI

srowot senja ini,
aku menatapnya lagi
gadis kecil menyusur pinggiran rel
cukup jauh dari stasiun

dia berlari-lari kecil
lalu berhenti
dan berputar-putar seperti menari

di mata kecilnya mampu kulihat harapan
yang nyaris padam
takdir terlalu rumit untuk dimengerti
terkadang kesialan terlalu sering menyambangi
namun gadis itu terlalu kecil untuk bisa melihat
bahwa hidup ini tak seindah dongeng cinderella
bahwa takdir tak selamanya mengakhiri semua dengan bahagia

hingga datang hari ini,
aku duduk di pinggiran rel ditemani sebotol bir
dan dia yang kunanti juga tak kunjung datang
kenapa aku masih saja menunggu meski tahu bahwa dia memang tak'kan datang?
dia tak'kan pernah datang
harapan yang dulu nyaris padam
kini benar-benar telah padam
hidup melindasnya tanpa sempat ia bisa mengerti
apa makna dari semua ini?

akhir menghembus nafas lega
tersisa langkah-langkah kecilnya
tertinggal tariannya
masih kurasakan senym manisnya

senja menggaris merah di langit barat
kutatap rel panjang ini
entah berujung di mana
dan ku beranjak melangkahkan kaki
meninggalkan srowot
dan semua kenangan senja ini


Srowot, 2006

-di dedikasikan untuk alm. Desi, keluarga, sahabat
dan setiap orang yang mencintainya-

INI HANYA MABUK

akankah kau tetap marah
jikalau ku ketuk pintu terlalu larut
dan pulang dengan mulut bau alkohol
terlalu mabuk seperti kemarin?

dengar sayang,
ini hanya mabuk dan bukankah semuanya masih sama?
kecupanku masih setulus dahulu
cumbuanku masih sehangat dahulu
cintaku terus tumbuh untukmu
tiga botol vodka tak'kan merubah apapun
semuanya masih sama, sayang

dan malam ini,
lagi-lagi,
aku pulang sempoyongan
lagi-lagi,
kau kunci pintu dari dalam
aku tertawa, terkapar
lalu tidur ditemani malam nan sepi
lagi-lagi


2007

5 Agustus 2008

00.30

birahiku birahimu
menyatu menjadi peluh keringat
menghangatkan malam lewat desahan
yang menyatu dengan melodi malam

rembulan bundar
cahayanya jatuh menimpa ranjang remang
tubuh kita menggeliat di atasnya
menyatu
membakar malam dengan nafsu kita
dan baranya terasa di antara lidah yang bertautan

selesailah sudah,
kita terkapar dengan tubuh yang telanjang dan basah
ijinkan aku mengecup bibir merahmu sekali lagi
sebelum kubuka pintu
dan hilang di balik sepi


2008

MALIOBORO 3

entah untuk yang keberapa kali aku datng ke sini
semuanya masih sama seperti dulu
tukang becak, pengemis, lalu lalang yang tak pernah berhenti,
taksi-taksi berjejeran di depan mall,
dan kehidupan malam yang selalu membakar kerinduanku

tempat ini selalu sama
namun entah mengapa,
seakan semuanya begitu deras mengalir di darahku


malioboro, 2008

MALIOBORO 2

dulu kau berdiri di pojokan itu
menghayati setiap denyut jalan ini
dengan senyum menyungging
nyaris sempurna

kau menyeretku ke sisi lain
dari malioboro
ketika ku mulai bertanya
siapa namamu
dan kau hanya tersenyum
dengan sejuta kemisteriusan yang dalam dan memesona

hanya begitu,
hanya sampai di situ
hingga malam ini aku berdiri lagi di sini
menatap lalu lalang
wajahmu terbayang
aku tersenyum kecut
di sudut ini kau pernah datang dan begitu saja berlalu
bahkan akupun tak tahu,
siapa namamu


malioboro, 2007 (22.00)

3 Agustus 2008

MALIOBORO 1

di balik jendela legian resto
kutatap jalan ini dengan mata yang kosong
di temani bir dan bayanganku
hanya itu
aku sendirian

malioboro dan kesepianku
semua kenangan terputar balik
bersama kawan sejati melewatkan malam
mendiskusikan hati yang patah
menghabiskan beberapa botol bir dengan tawa

dimana semuanya kini?
kutatap jalan ini dengan mata kosong
ditemani bir dan bayanganku
hanya itu
tapi ada sisa-sisa cinta
tertinggal dan tak'kan pernah hilang


Malioboro, 2007

1 Agustus 2008

SAMPAI BERTEMU DI HIDUP YANG AKAN DATANG

dan bintang-bintang bernyanyi sepi
kuhembus debu memori yang terlalu sunyi
kecewa masih bergulir di darahku
saat kau melangkah jauh tanpa sedikitpun menoleh ke belakang

akhir telah tiba di sini
dan semuanya berlalu tanpa kita minta
aku hanya menatapmu pergi
walau aku tahu kau tak'kan pernah pulang lagi

malam begitu lengang
sampai bertemu di hidup yang akan datang