18 Januari 2015

MANTRA

aku mengeja namamu sembunyi-sembunyi
agar kau tak mendengar gemanya
agar kau tak luruh sebelum pagi tiba
: agar aku bisa mengecupmu dalam ruang hampa udara

6 Januari 2015

WALTZ HITAM

Kau dan setiap ganjil tidurmu. Tidakkah kau dengar bisikan jahatku? Jangan ragu! Itulah aku! Kemarilah! Hadapi seringaiku!

Kubunuh matahari agar kau tak pernah bercinta dengannya lagi. Lupakan! Tak akan ada lagi harapan yang bisa kau kais! Tak sesisapun.

Akan tiba saatnya. Kau tak akan mampu mencegahnya. Jangan menangis. Tulah telah genap dimantrakan. Dan di detik keenam ratus enam puluh enam, aku akan timpakan kegelapan di aliran
darahmu.

Dengarkanlah, aku adalah takdir, malam, mimpi buruk dan kematian. Aku adalah nada dansa para durjana. Aku adalah minor di sudut lelap umat manusia.