19 Maret 2013

UNTITLED

akulah satu-satunya nama yang selamat
dari malam terkelam
dimana mimpi terburuk itu runtuh
tepat di atas gang-gang kumuh

dan aku terbangun
terjaga di tengah bisingnya pasar senjata
dan lukaku tumpah
airmataku berdarah
walau aku tahu setiap pagi tiba
aku selalu mengiba
mengais dendam yang aku tangisi
di sepanjang senja

akulah satu-satunya nama yang tersemat
dalam puisi yang ditulis dengan peluru



maret 2013

2 Maret 2013

PARA PENGKHIANAT

beberapa wajah melingkar
mengelilingi meja besar
tanpa lampu,
tanpa suara menderu,
hanya bisik lirih berdebu
yang terbawa angin
melaju merasuki telingatelinga mereka
hingga memanas,
hingga menyulut bramantya mereka
hingga menghitam

beberapa mulut mendesah
menimbang dan bersepakat
dalam wadi dan pekat
dan pintu harus ditutup rapat-rapat
agar bau sangit ini tak sampai tercium oleh hidung
dari seseorang yang sejak tadi mereka laknat

beberapa tangan bergetar hebat
ada cemas dan ragu yang tersekat
tapi harus disembunyikan
tapi harus ditahan
hingga palu diketukkan
dan mereka tersenyum puas
dan mereka tertawa lepas

aku tahu kau ada di antara mereka, jud
aku tahu kau yang akan membawakan cawan itu
kepadaku
aku tahu kau telah terlampau lama memenjarakan ribuan ular itu
jauh di kedalaman hatimu


beberapa pasang mata basah oleh air mata
beberapa mulut tak mau berhenti menggumam doa
beberapa jiwa akan ternodai oleh sesal 
untuk selamanya
ketika mereka tahu 
mereka merencanakan sesuatu yang legam
dan mencampurkannya
di cawan seseorang yang salah

aku tahu kau duduk bersama mereka
aku tahu kau yang melakukannya
kau telah meremukkan hatiku, jud
kau meremukkan hatiku





solo, februari 2013