25 Oktober 2013

UNTUKMU MALENA

di altar senyap penuh debu
aku mengenangmu,
wanita bermata sendu

berkali kugumamkan namamu
hingga hatiku lebam terhantam rindu
dan janjiku abadi
memuja kemurnianmu
menghabiskan hariku,
mencintai jasadmu

di altar senyap penuh luka
engkaulah malena,
ibu dari para cahaya

4 Oktober 2013

ANTOLOGI "BUKU YANG KAU BENCI"

"Rasa hati manusia yang layak untuk dituliskan, pada hakikatnya, tak melulu cinta dan bahagia. Sebelum Anda membaca, kami hendak memberi peringatan : buku ini mungkin akan Anda benci. Buku ini bukan buku yang menawarkan cinta dan bahagia. Buku ini bukan pula buku dongeng, yang menawarkan cinta romantis dan happy ending bertebaran. Kami, para penulis, adalah kesatria. Pedang kami adalah tinta. Senjata kami adalah aksara. Dan dengan apa yang kami miliki, kami tawarkan sebuah pengakuan : jujur saja, kami membenci. Kadang dengan darah. Kadang dengan air mata. We are human, after all."

"Buku Yang Kau Benci", merupakan sebuah proyek antologi dari 25 penulis muda. Berisikan 27 cerita pendek dan puisi, buku ini mencoba mengangkat tema kebencian dari berbagai sudut pandang yang berbeda-beda. Namun ada satu kesamaan; anda tak akan menemukan satupun kata 'benci' di dalam setiap karya yang ada.

"Buku Yang Kau Benci" dapat dipesan secara online di NulisBuku dengan harga Rp. 39.000,00 (sudah termasuk ongkos kirim). 

Dapatkan, dan nikmati kebencian yang pekat menghitamkan buku ini!


Regrads,
de Baron Martha

1 Oktober 2013

SANG ARSITEK

seorang arsitek yang menata kata-kata
yang mengukur jalan takdirnya
dengan mistar dan jangka

di balik ironi puisi
dia simpan rapat-rapat rahasia mahasuci
di paragraf pertama,
dia berkisah tentang sang cahaya
di larik berikutnya,
ada tutur bijak dari sang nahkoda
yang mengembangkan layar menuju senja

di baris di bawahnya,
dengarlah cerita tentang para putra mawar
yang membangun sebuah kota
lalu ada hikayat pejuang suci di pertengahan alinea,
memburu surga yang disembunyikan di tapak kaki mereka

dia menutupnya,
dengan legenda para tukang batu
yang menemukan pengetahuan paling hakiki
yang sampai kini masih saja kau ingkari

sang arsitek menghela nafas tuanya,
malam terlalu cepat tiba