24 Juni 2015

24 JUNI, HAPPY BIRTHDAY TUAN!

suatu hari entah malam atau siang
ketika entah panas atau penghujan
di suatu tempat entah dimana
saat satu jiwa mulai tercengkeram dunia
menanti usia berlagak menjadi lana
adakah hari ini kau masih menanti
padahal kau adalah tanaman semak
tanpa ada yang menanam dan menyemai
muncul dan tumbuh sesuka hati entah untuk apa
apa yang ada dalam dirimu juga entah apa
tapi kau mencintai bunyi-bunyi sunyi
merangkainya dan menjadikannya damar
berterbangan bak percikan api yang disemburkan
kepada mereka yang ikut menikmati
bunyi-bunyi sunyi yang kau ciptakan
dan yang membekas diingatan
adalah mata tajam mirip milik aria
dalam,
kelam,
dingin,
seperti laut malam yang kau impikan
tapi camkan, ini sembunyi-sembunyi
dan camkan pula, ini bukan teka-teki


dari kami, Saya dan Street Poems.

17 Juni 2015

MIMPI DI AWAL KEMARAU

mimpi pertamaku di awal kemarau
tentang adam dan hawa yang bercinta di nebula berwarna hitam
dan iblis yang menyaru sebagai ular
menyemburkan tulah ke arah rembulan

sebab yakinku,
awal peradaban dimulai di sana
pada hari terakhir peradaban sebelumnya
tuhan hanya merekonstruksi takdir
dan memfirmankan kepada kita dengan nama yang baru

lalu bagi kita yang tahu apa yang tak perlu kita tahu
diciptakanlah lubang hitam pengasingan
terjebak bersama pengkhianat dan pembangkang
yang dulu pernah menempati surga bersama para perawan

dan terjagalah aku,
ketika musim hujan tiba lalu mengakhiri mimpiku
mimpi yang belum genap hingga ujung
mimpi yang diganjilkan oleh spektrum
hingga satu-satunya yang bisa kuingat adalah,
telah tiba waktunya untuk membaiat adam dan hawa yang baru