27 Januari 2013

SEORANG PENARI II

malam sepenuhnya melegam
dan seorang penari yang hatinya genap berkarat
lelah tersimpuh,
menangis pilu di tepian belati
"kalian bahkan tak menatapku!!",
jeritnya ke arah jejeran batu-batu


2013

25 Januari 2013

UNA FAMIGLIA

aku melihat ayahku membakar hujan
dengan api amarah yang menjilat-jilat
seperti ular,
siap melilit tubuh siapa saja

aku melihat ibuku menulis cinta 
dengan air mata 
dengan darah yang mengucur di kepalanya
walau masih saja dia tak bisa
dengan benar mengejanya

aku melihat kakakku menyembunyikan jutaan dendam
yang sudah menumpuk di balik lemari pakaian
hingga matanya memucat,
hingga bibirnya mengering,
hingga dia dihabisi oleh kelelahannya sendiri

aku melihat adikku menggambar tuhan dan harapan
dengan crayon berwarna hitam 
karena hanya warna itu yang dia tahu
karena hanya warna itu yang dia mau
walau setiap kali dia menyelesaikannya
dia pasti akan membakar habis kertas gambarnya
dan menertawakannya

aku melihat aku
menjulurkan lidah
membuat simpul indah
pada sebuah tambang yang terikat di batang pohon
dimana tubuhku tergantung
dengan anggun
lima tahun lalu


Desember 2012 - Januari 2013

SEORANG PENARI

seorang penari,
di tepian pantai yang ombaknya
menderukan kematian

gelegak isaknya adalah nada-nada minor yang suci
merobek hati
menghias malam dengan goresan miris
dari darahnya
dari lukanya

dia akan menari untuk yang terakhir kali
membiarkan ribuan buih membasahi
relung hatinya
membiarkan pasir pantai merekam
jejak kakinya
sebelum waktu liar merenggutnya
memperkosa setiap inci tubuhnya

seorang penari,
di tepian pantai yang ombaknya
menderukan kematian

telah tiba saatnya,
telah tiba saatnya



Januari 2013

14 Januari 2013

11 JANUARI

di sudut remang terminal
aku terpaku berhadapan dengan
hantu masa laluku,
menyeretku
kembali menuju fragmen redup
yang aku tahu,
akan selalu berakhir dengan pahit

katakan selamat tinggal,
aku tahu kau tak akan lama
aku mengerti kau hanya punya
sebentar saja,
sekejap saja
sebelum sudut remang terminal ini
mulai dihujani pijar matahari
sebelum kau lupa
kemana kau harus kembali


Tirtonadi, 11 Januari 2013

9 Januari 2013

AKU TAKUT AKU TERLAMBAT MENANYAKANNYA PADAMU

masihkah kau rela membukakan pintu rumahmu untukku,
jika suatu hari aku mengetuknya kembali?
tapi bukan lagi sebagai sosok yang empat tahun lalu kau cumbui



2013