9 Mei 2019

PUAN SELUBUNG MARUN

ditulis oleh Wepe

ku temui kamu di ruang yang tak ku kenali lagi sudutnya
sisi yang mengelilingi sekadar membatasi
kau tersenyum, tapi harumnya hampa
aku tertawa, seirama luka

kita berjalan menyusuri selasar rasa
ku rangkul tanganmu yang serama gema
kita terberak dalam asa yang dibatasi penolakan
kau sandarkan dagumu di belakang jatungku

bisakah kita menari seperti pagi tadi?
di sela gaduhnya malam karena kembang api?
aku merindukan ranum senyummu
aku menunggumu merayu

puan selubung marun,
jangan lagi kau tenggak pahit
tolonglah aku
tolonglah kamu

ku nanti kamu di ruang yang kita kenali lembabnya
dinding yang melindungi bukan hanya membatasi
kau tersenyum luapkan sungguh
aku tertawa melihat kita melewati luka.

Tidak ada komentar: