16 November 2009

TIRTONADI DALAM PENANTIAN

terendap rindu bergejolak
di bawah bintang kurelakan tubuhku didekap dingin malam
aku menunggunya
di temani angin yang berhembus
menciptakan rtimik-ritmik alam dari gesekan daun-daun

waria menawarkan surga di pinggiran jalan tirtonadi
wajahnya beku terbalut keterasingan
aku hanya menatapnya berlalu dingin di depanku
sedingin malam ini
yang begitu kejam menghujam kedalam tulangku
aku mengutuki waktu yang lambat merangkak
aku menyumpahserapahi kerinduan yang akan menghabisiku
cepat lambat

tirtonadi menjebakku dalam ruang hampa penungguan yang resah
sungguh ku merindukannya



Tirtonadi,20.04

Tidak ada komentar: