16 September 2015

DINDING-DINDING KESEPIAN

dalam derakderak matahari
dengan noda dan bercakbercak berwarna
bersama retak yang menganga
di hembusan lumut hijau tua
dia yang terikat selamanya

dinding-dinding sepanjang jalan itu bicara dan menangis
menunjuk teman yang mengkhianatinya
tanpaku apa jadimu! rutuknya
disibaklah pintu-pintu menuju hatinya
di sanalah tempat dia meletakkan temannya

teramat dalam bak goa-goa dunia
dinding-dinding itu memintaku
mencarikan untuknya temanteman baru
apa bisaku? jawab diriku saat itu
duduklah di sisiku jadilah lumut tua hijau itu.


AyundaSasmi.

Tidak ada komentar: