panca kala bukanlah ujung tempat berteduh yang utuh
apa-apa yang berada di sana hanyalah singgah yang disinggahi
singgah yang mengisi tempo yang ingin lekas berlalu
singgah yang menyuguhkan bunga-bunga berisi
menyuguhkan manis yang manis
menyuguhkan pahit yang terpahit
menyuguhkan getir membekas di nadir
siksaan yang tak setara dengan sengsara
dan genap sudah pada jalan yang terungkap
di samping tempat duduknya
lalu di sinilah tahun berlalu
menyambut untuk disinggahi
di sela dongeng yang menjadikannya
rindu-rindu sebagai sembilu
pada kini yang dirancang untuk utuh
pada asing yang menyelubungi sangat teduh
hingga apa yang dimilikinya ada dan nyata
tapi mengapa nyeri selalu ingin kembali
meminta untuk bersanding diam-diam
meminta setiap hari tanpa tanda
tidak!
akan selalu tidak!
tidak!
akan selalu tidak!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar