7 Mei 2015

TUNAS TUA

pemuda bersama kelalaiannya
menggiring dirinya tersungkur
ke ceruk menjulur panjang lagi dalam
di seberang jalan sebuah gubuk lapuk
berisi ibu masa depan 
yang terjaga mendahului padang mayapada
wanita tua itu berpijar
di seluruh badannya menjalar kehidupan
seperti mayang pohon palem
yang dinaungi langit bermega
lalu sebuah ikatan menjalin mereka
tanpa sapa,
tanpa kata,
tanpa suara,
dunia berputar serupa gasing
dan mereka terus saja mendongeng
tentang kisah pemuda dan wanita tua
waktu melintas tergesa
pemuda itu bertanya
apa wanita tua itu pernah bahagia?
aku ingin merubah hidupnya.
tapi waktu tetap saja melintas tergesa
meninggalkan kenangan
berupa nasi rasa ketan
meninggalkan pemuda yang tak dikenal
yang dijadikannya anak lelaki hingga sekarang.



AyundaSasmi.

Tidak ada komentar: