diantara tembok-tembok tua ini
aku tulis kembali keterasinganku
di hamparan masa lalu
yang begitu usang
nafasku tersengal
setiap kali kututup mata
ada bayangku
yang sibuk mencumbu kesepianku
di saat ruang dan waktu berkonspirasi
mengkhianatiku
di bawah lampu gang yang terus meredup
kutundukkan kepala
alkohol laknat tercium di udara
entah berapa lama aku menyembunyikan airmata
dibalik dendam dan kebencian
begitu membara
di jalan sempit tak bernama ini
aku menyadari
satu-satunya tempat untukku menuntut balas
: adalah di diriku sendiri
Solo, 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar