Yap, tepat tengah malam ini saya genap berumur 21 tahun. 21 tahun...wow, kedengaran mengkhawatirkan. Kesan pertama yang masuk di otak saya adalah, "saya sudah setua ini???"...hehehe. But likes they said, life goes on...time has to do its duty. Dan saya harus mengikuti rules of this game. Mengikuti laju waktu. Menjadi tua..semakin tua.
23 Juni 2011
NEKROFILIA
aku mengendus tubuh membiru
menikmati setiap jengkal hasrat yang merasuk
menggetarkan birahi
aku menyukainya karena dia tak banyak bicara
dan bahkan tak pernah menghantamku dengan sebuah
penolakan yang pahit
yang selalu merobek hatiku
dia hanya diam ketika ku cumbu
dia hanya membisu
membiarkanku berlari liar
menuju puncak gairah
yang begitu kelabu
aku mencintainya
aku mencintai jasadnya
240690
18 Juni 2011
BERDARAHLAH UNTUK MENGERTI
setiap kali kau bertanya alasan mengapa
setiap kali pula kututup telinga
aku terlalu ringkih untuk mendengarkan
sesuatu yang hanya akan menebas
apa yang aku percaya
sekejap saja tataplah kedalam mataku
temukan sesuatu dibalik perih sembilu
ini tak pernah adil untukku
menatap rupa yang terkungkung ketakpercayaan
berjalan dalam hidup yang tertinggal
aku asing dan sendirian
untuk apa kedua tangan yang berlumur darah
untuk apa hati ini mematikan setiap rasa
ini tak pernah mudah untukku
menghabisi setiap aral yang menghadangku
mendobrak batas yang mengurungku
dan terkadang aku merasakan basah pipiku
untuk setiap luka yang ku jelmakan
setiap kali kau bertanya alasan mengapa
aku menatapmu redup dan berlalu
ucapku melayang ke udara malam
:berdarahlah untuk mengerti
Solo, 180611
14 Juni 2011
MELAWAN ANGIN
melawan angin
kubiarkan ringkih ini tertebas dingin
menyaksikan ribuan nafas terakhir
terbang menuju langit malam tanpa bintang
menyaksikan bajingan pemabuk menangis
dan air matanya menetes di jalanan kota tak bernama
lalu membeku
menyaksikan sang pahlawan
menjelma menjadi anjing yang menguasai
hati-hati yang tak berpenghuni
menyaksikan diriku
perlahan berpendar
lalu menjadi debu
tertiup angin menuju kealpaan
maha dalam
2011
kubiarkan ringkih ini tertebas dingin
menyaksikan ribuan nafas terakhir
terbang menuju langit malam tanpa bintang
menyaksikan bajingan pemabuk menangis
dan air matanya menetes di jalanan kota tak bernama
lalu membeku
menyaksikan sang pahlawan
menjelma menjadi anjing yang menguasai
hati-hati yang tak berpenghuni
menyaksikan diriku
perlahan berpendar
lalu menjadi debu
tertiup angin menuju kealpaan
maha dalam
2011
6 Juni 2011
SEGITIGA
kau melemparkanku di satu sudut segitiga
mengasingkanku dalam sepi
diantara tuhan, setan dan diriku sendiri
sedangkan kau membeku di tengahnya
menjadi sebuah mata
yang menguasai segalanya
2008
GELAP
Botol martini pecah kembali malam ini. Lagi-lagi aku tertidur tanpa mimpi. Lelah berfikir bagaimana esok harus menutupi ketelanjanganku penuh borok.
Dan hari bergulir tanpa sahabat-sahabat tercinta. Terlalu sering bersendau gurau dan bermimpi. Terbahak memecah malam sambil mabuk minuman murah. Mengangkat gelas untuk malaikat yang marah. Tapi sayang kini...kepergian dan pengkhianatan menjelmakanku sendirian.
Aku kehilangan mata, aku kehilangan rasa dan susunan mimpi di dadaku tak lagi berwarna. Gelap dan bintang saling bertautan, seperti berkecupan...lalu padam.
Bibirku kering dan waktu sang pengkhianat menyudutkanku di kolong keterasingan. Tak pernah ku tahu yang terburukku selalu sembunyi.
Sedangkan...tak ada lagi tempatku untuk berlari.
Jogjakarta, 2008.
LAZARUS
dalam sunyi dan sembilu
nada di jantungku kembali menemukan
irama yang kudus
terimakasih tuhan,
tapi aku berfikir ini tidak lebih baik
dari kematian
karena aku bangkit sebagai sosok yang berbeda
tak ubahnya berhala
nadiku berdenyut kembali
namun bau anyir dalam jiwaku
tak mungkin diingkari
abadi
aku benci mahkota yang Kau sematkan
takdirku sebagai pengkhianat kefanaan
Solo, 3.42
5 Juni 2011
STREET POEMS IN YOUR MOBILE!!
Street Poems kini bisa diakses via ponsel dengan alamat mippin.com/streetpoems ...
Fast and simple!!
Cheers,
Ron V.
4 Juni 2011
MALAM BERGOLAK
malam bergolak
aku menatap langit memucat
menjelma sembilu
kuhentikan laju waktu
melangkah diantara ruang yang membeku
sadarkah aku
jantungku membiru
berdetak hampa menciptakan nada pilu
maha pilu
malam bergolak
menghunuskan besi tajam
kepada setiap jiwa yang tak bertuan
nada di jantungku terhenti
terima kasih,
pertunjukan telah diakhiri
Solo, 2.37
aku menatap langit memucat
menjelma sembilu
kuhentikan laju waktu
melangkah diantara ruang yang membeku
sadarkah aku
jantungku membiru
berdetak hampa menciptakan nada pilu
maha pilu
malam bergolak
menghunuskan besi tajam
kepada setiap jiwa yang tak bertuan
nada di jantungku terhenti
terima kasih,
pertunjukan telah diakhiri
Solo, 2.37
3 Juni 2011
SI BOB TUA
si bob tua
terlalu lama tenggelam dalam larutan vodka
pulang sempoyongan menuju rumahnya
di gang becek yang sempit dan tua
terkapar di sudut gelap
sambil meneriakkan sumpah serapahnya
kepada dunia
si bob tua
pengacau dan tukang mabuk
tapi kau tak akan pernah tahu
bagaimana istrinya mencampakkannya
bagaimana dunia berkali mengkhianatinya
bagaimana dia menghadapi luka terburuknya
sendirian saja
si bob tua
akhirnya mati malam itu
menusuk dirinya sendiri dengan belati berkarat
tak ada seorangpun akan mengingatnya
tak ada satupun akan mengenangnya
si bob tua
tak pernah menemukan jawaban
atas pertanyaan yang dia cari selama ini
:apakah beberapa orang lahir untuk selalu kalah?
Gang Surya 1, Juni 2011
terlalu lama tenggelam dalam larutan vodka
pulang sempoyongan menuju rumahnya
di gang becek yang sempit dan tua
terkapar di sudut gelap
sambil meneriakkan sumpah serapahnya
kepada dunia
si bob tua
pengacau dan tukang mabuk
tapi kau tak akan pernah tahu
bagaimana istrinya mencampakkannya
bagaimana dunia berkali mengkhianatinya
bagaimana dia menghadapi luka terburuknya
sendirian saja
si bob tua
akhirnya mati malam itu
menusuk dirinya sendiri dengan belati berkarat
tak ada seorangpun akan mengingatnya
tak ada satupun akan mengenangnya
si bob tua
tak pernah menemukan jawaban
atas pertanyaan yang dia cari selama ini
:apakah beberapa orang lahir untuk selalu kalah?
Gang Surya 1, Juni 2011
SEBUAH SILUET SENJA
sebuah siluet senja
terbingkai di tembok usang
di suatu ruang yang tak pernah terjamah
dan tak kau kenali
di suatu waktu yang tak berdetak
dan tak pernah kau jalani
suatu saat aku akan mati di sana
sendirian
2011
terbingkai di tembok usang
di suatu ruang yang tak pernah terjamah
dan tak kau kenali
di suatu waktu yang tak berdetak
dan tak pernah kau jalani
suatu saat aku akan mati di sana
sendirian
2011
GANG TUA, KESEPIAN DAN AKU
diantara tembok-tembok tua ini
aku tulis kembali keterasinganku
di hamparan masa lalu
yang begitu usang
nafasku tersengal
setiap kali kututup mata
ada bayangku
yang sibuk mencumbu kesepianku
di saat ruang dan waktu berkonspirasi
mengkhianatiku
di bawah lampu gang yang terus meredup
kutundukkan kepala
alkohol laknat tercium di udara
entah berapa lama aku menyembunyikan airmata
dibalik dendam dan kebencian
begitu membara
di jalan sempit tak bernama ini
aku menyadari
satu-satunya tempat untukku menuntut balas
: adalah di diriku sendiri
Solo, 2011
aku tulis kembali keterasinganku
di hamparan masa lalu
yang begitu usang
nafasku tersengal
setiap kali kututup mata
ada bayangku
yang sibuk mencumbu kesepianku
di saat ruang dan waktu berkonspirasi
mengkhianatiku
di bawah lampu gang yang terus meredup
kutundukkan kepala
alkohol laknat tercium di udara
entah berapa lama aku menyembunyikan airmata
dibalik dendam dan kebencian
begitu membara
di jalan sempit tak bernama ini
aku menyadari
satu-satunya tempat untukku menuntut balas
: adalah di diriku sendiri
Solo, 2011
ODE UNTUK NADIRANI
setiap kali malam runtuh
kau selalu mendekapku dan menceritakan
bahwa semuanya akan berakhir bahagia
dan apa yang telah kita jalani selama ini
adalah sebuah penebusan untuk noda hitam
yang melekat kuat di dalam hati kita
setiap kali aku memandangi wajahku
di depan cermin kusam ini
kau buru-buru berlari dan memecahkannya
lalu memelukku erat
sedangkan serpihannya memantulkan wajah-wajah asing
yang tak pernah kukenali
aku begitu takut
kau akan berubah menjadi figur asing yang tak kukenali
aku begitu resah
kau berhenti mencintai hatiku
yang dingin dan tak lagi mampu merasakan apapun
dan setiap kali aku berdoa
kau menghilang entah kemana
juni, 2011
kau selalu mendekapku dan menceritakan
bahwa semuanya akan berakhir bahagia
dan apa yang telah kita jalani selama ini
adalah sebuah penebusan untuk noda hitam
yang melekat kuat di dalam hati kita
setiap kali aku memandangi wajahku
di depan cermin kusam ini
kau buru-buru berlari dan memecahkannya
lalu memelukku erat
sedangkan serpihannya memantulkan wajah-wajah asing
yang tak pernah kukenali
aku begitu takut
kau akan berubah menjadi figur asing yang tak kukenali
aku begitu resah
kau berhenti mencintai hatiku
yang dingin dan tak lagi mampu merasakan apapun
dan setiap kali aku berdoa
kau menghilang entah kemana
juni, 2011
Langganan:
Postingan (Atom)