aku menatapnya lagi
gadis kecil menyusur pinggiran rel
cukup jauh dari stasiun
dia berlari-lari kecil
lalu berhenti
dan berputar-putar seperti menari
di mata kecilnya mampu kulihat harapan
yang nyaris padam
takdir terlalu rumit untuk dimengerti
terkadang kesialan terlalu sering menyambangi
namun gadis itu terlalu kecil untuk bisa melihat
bahwa hidup ini tak seindah dongeng cinderella
bahwa takdir tak selamanya mengakhiri semua dengan bahagia
hingga datang hari ini,
aku duduk di pinggiran rel ditemani sebotol bir
dan dia yang kunanti juga tak kunjung datang
kenapa aku masih saja menunggu meski tahu bahwa dia memang tak'kan datang?
dia tak'kan pernah datang
harapan yang dulu nyaris padam
kini benar-benar telah padam
hidup melindasnya tanpa sempat ia bisa mengerti
apa makna dari semua ini?
akhir menghembus nafas lega
tersisa langkah-langkah kecilnya
tertinggal tariannya
masih kurasakan senym manisnya
senja menggaris merah di langit barat
kutatap rel panjang ini
entah berujung di mana
dan ku beranjak melangkahkan kaki
meninggalkan srowot
dan semua kenangan senja ini
Srowot, 2006
-di dedikasikan untuk alm. Desi, keluarga, sahabat
dan setiap orang yang mencintainya-
dan setiap orang yang mencintainya-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar