dari sudut gelap dunia
aku memapahmu yang terluka
ribuan cabik di punggungmu
jutaan nanar di matamu
sebuah dosa membayangi takdirmu
dengarkan aku,
jangan kau terjatuh dulu
jangan kau lepaskan nafas terakhirmu
jangan sekarang!
lihatlah garis langit timur belum juga berpendar
masih terlalu gelap untukku
aku tak bisa menatapmu
aku tak bisa menyentuh wajahmu
yang akan kuabadikan di ruang kamarku
aku tahu akhir mengintaimu
dari balik punggungmu
dengarkan aku,
sekejap lagi kita akan berpijak pada cahaya
kuatkan dirimu,
akan kutahan sang akhir hingga terbit surya
tapi akhirnya kau terjatuh juga,
kau lepaskan nafasmu seluruhnya
aku memangkumu,
berkalikali menggumamkan namamu
yang berkilauan luka
bahkan kita masih terjebak buta
aku tak sempat menatapmu,
kau tak sempat membisikkan selamat tinggalku
maafkan aku,
ternyata cahaya itu tak pernah ada
aku memapahmu yang terluka
ribuan cabik di punggungmu
jutaan nanar di matamu
sebuah dosa membayangi takdirmu
dengarkan aku,
jangan kau terjatuh dulu
jangan kau lepaskan nafas terakhirmu
jangan sekarang!
lihatlah garis langit timur belum juga berpendar
masih terlalu gelap untukku
aku tak bisa menatapmu
aku tak bisa menyentuh wajahmu
yang akan kuabadikan di ruang kamarku
aku tahu akhir mengintaimu
dari balik punggungmu
dengarkan aku,
sekejap lagi kita akan berpijak pada cahaya
kuatkan dirimu,
akan kutahan sang akhir hingga terbit surya
tapi akhirnya kau terjatuh juga,
kau lepaskan nafasmu seluruhnya
aku memangkumu,
berkalikali menggumamkan namamu
yang berkilauan luka
bahkan kita masih terjebak buta
aku tak sempat menatapmu,
kau tak sempat membisikkan selamat tinggalku
maafkan aku,
ternyata cahaya itu tak pernah ada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar