beberapa wajah melingkar
mengelilingi meja besar
tanpa lampu,
tanpa suara menderu,
hanya bisik lirih berdebu
yang terbawa angin
melaju merasuki telingatelinga mereka
hingga memanas,
hingga menyulut bramantya mereka
hingga menghitam
beberapa mulut mendesah
menimbang dan bersepakat
dalam wadi dan pekat
dan pintu harus ditutup rapat-rapat
agar bau sangit ini tak sampai tercium oleh hidung
dari seseorang yang sejak tadi mereka laknat
beberapa tangan bergetar hebat
ada cemas dan ragu yang tersekat
tapi harus disembunyikan
tapi harus ditahan
hingga palu diketukkan
dan mereka tersenyum puas
dan mereka tertawa lepas
mengelilingi meja besar
tanpa lampu,
tanpa suara menderu,
hanya bisik lirih berdebu
yang terbawa angin
melaju merasuki telingatelinga mereka
hingga memanas,
hingga menyulut bramantya mereka
hingga menghitam
beberapa mulut mendesah
menimbang dan bersepakat
dalam wadi dan pekat
dan pintu harus ditutup rapat-rapat
agar bau sangit ini tak sampai tercium oleh hidung
dari seseorang yang sejak tadi mereka laknat
beberapa tangan bergetar hebat
ada cemas dan ragu yang tersekat
tapi harus disembunyikan
tapi harus ditahan
hingga palu diketukkan
dan mereka tersenyum puas
dan mereka tertawa lepas
aku tahu kau ada di antara mereka, jud
aku tahu kau yang akan membawakan cawan itu
kepadaku
aku tahu kau telah terlampau lama memenjarakan ribuan ular itu
jauh di kedalaman hatimu
beberapa pasang mata basah oleh air mata
beberapa mulut tak mau berhenti menggumam doa
beberapa jiwa akan ternodai oleh sesal
untuk selamanya
ketika mereka tahu
mereka merencanakan sesuatu yang legam
dan mencampurkannya
di cawan seseorang yang salah
aku tahu kau duduk bersama mereka
aku tahu kau yang melakukannya
kau telah meremukkan hatiku, jud
kau meremukkan hatiku
solo, februari 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar